1. Persona-Mu mempesona, daya tarik bagiku.
Saat men-ci-um keharuman-Mu, cukup ‘tuk ku cinta-Mu.
Ke-ma-tian-Mu nan semerbak; timbul pu-jian hatiku.
Derita salib p’nuh ke-pa-hit-an su-plai hayat manis-Mu.
Waktu s’karang jasmani-Mu tak hadir,
Demi iman kasihku memeluk-Mu.
Nikmat hayat persekutuan, hadir persona-Mu ku rindu.
2. Ku bukakan pintu hati, masuk ke mahligai-Mu,
Selalu naikkan persembahanku, agar puaslah hati-Mu.
Biar hatiku dimurnikan, tiada lagi bercabang.
P’ri burung dara memandang lurus pada-Mu yang menawan.
Nyaman di sisi-Mu, o, Kekasihku,
Berbaring di petiduran yang hijau;
Perhentian penuh hayat, karena nikmat pandang wajah-Mu.
3. Taruh aku p’ri meterai kekal dalam hati-Mu.
Pada lengan-Mu tidak terhapus, jangan bu-ang diriku.
Jangan biarkan noda dunia p’nuhi milik kekal-Mu.
Kar’na cinta-Mu kuat p’ri maut, kejam pun cemburu-Mu.
Bakar habis dengan api cinta-Mu, bila sesuatu timbulkan cemburu.
Cinta kasih yang tak padam, topangku hingga bersua d’ngan-Mu.
4. Saat itu sudah dekat, cepat datang Kekasih,
Cepat p’ri kijang di atas gunung, Tuhan Yesus datanglah.
Saat itu iman nyata, doa jadi pu-ji-an.
Cintaku akan amat sempurna tanpa bayangan gelap.
Tuhan Yesus, cepat Engkau datanglah!
Pengasih-Mu sudah tunggu tak sabar.
Berjumpa-Mu sungguh mu-lia, melayani-Mu selamanya.
