Lirik
1. Atas adil-Mu, ya, Bapa, kami sujud menyembah;
Ku dib'narkan kar'na Pu-tra siapa dapat menggugat?
Dikau adil pun setia, atasnya aku tegak;
Dikau adil, adil mutlak, siapa dapat mengubah?
2. Dosaku dipikul Yesus, 'nimpa Dia ganjaran-mu;
Tuntutan hukum Taurat-Mu, dig'napi-Nya sepenuh.
Terbayarlah harga tebus, kini bebaslah aku;
Mutlak sempurna adil-Mu, mustahil 'nagih terus.
3. Bapa, Kau t'lah menerima Yesus jadi pengganti;
Sang Benar t'rima hukuman, menggantiku yang lalim.
Kanan-Mu, Dia kini duduk, adil-Mu pun terbukti;
Mutlak puas Dikau kini, adil kukuh abadi.
4. Demi darah adi Kristus, ku beroleh benar-Mu;
Bawah naungan adil-Mu, tiada yang goyahkanku.
Bahkan ku jadi benar-Mu, siapa pula menuduh?
K'lak di Yerusalem Baru, kesaksianku tak luntur!
Link:
Category:Worship of the Father
Music:Franz Joseph Haydn (1732-1809)
Time: 4/4
Key: Eb Major
Meter: 8.7.8.7.D.
Hymn Code:12324327165432315
🌿 Kidung & Ayat Pendukung
Bait 1
“Atas adil-Mu, ya, Bapa, kami sujud menyembah;
Ku dib’narkan kar’na Putra siapa dapat menggugat?
Dikau adil pun setia, atasnya aku tegak;
Dikau adil, adil mutlak, siapa dapat mengubah?”
📖 Roma 8:33-34
"Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?"
📖 Mazmur 36:6
"Keadilan-Mu bagaikan gunung-gunung Allah, hukum-Mu sangat dalam."
Bait 2
“Dosaku dipikul Yesus, ’nimpa Dia ganjaran-Mu;
Tuntutan hukum Taurat-Mu, dig’napi-Nya sepenuh.
Terbayarlah harga tebus, kini bebaslah aku;
Mutlak sempurna adil-Mu, mustahil ’nagih terus.”
📖 Yesaya 53:6
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."
📖 Kolose 2:14
"Ia telah menghapuskan surat hutang yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib."
Bait 3
“Bapa, Kau t’lah menerima Yesus jadi pengganti;
Sang Benar t’rima hukuman, menggantiku yang lalim.
Kanan-Mu, Dia kini duduk, adil-Mu pun terbukti;
Mutlak puas Dikau kini, adil kukuh abadi.”
📖 2 Korintus 5:21
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
📖 Ibrani 10:12
"Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah."
Bait 4
“Demi darah adi Kristus, ku beroleh benar-Mu;
Bawah naungan adil-Mu, tiada yang goyahkanku.
Bahkan ku jadi benar-Mu, siapa pula menuduh?
K’lak di Yerusalem Baru, kesaksianku tak luntur!”
📖 Roma 5:9
"Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah."
📖 Wahyu 21:2-3
"Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: 'Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.'"
✨ Renungan
Kidung ini menegaskan betapa adil Allah tidak dapat diganggu gugat. Dulu keadilan itu menuntut hukuman atas dosa kita, tetapi kini keadilan yang sama menjadi dasar keselamatan kita. Mengapa? Karena Kristus sudah menanggung semua hukuman itu.
-
Di salib, tuntutan Taurat dipenuhi, harga tebusan lunas dibayar.
-
Di hadapan Allah, Kristus yang benar menjadi pengganti kita yang lalim, dan kini duduk di sebelah kanan Allah sebagai bukti keadilan yang sempurna.
-
Karena darah Kristus, kita tidak lagi hidup dalam ketakutan, melainkan dalam jaminan mutlak: tidak ada lagi gugatan, tidak ada lagi tuduhan.
-
Kelak, di Yerusalem Baru, kita akan menyaksikan bahwa pembenaran ini kekal dan tak pernah luntur.
📖 “Ku dibenarkan karena Putra, siapa dapat menggugat?”
🙏 Doa singkat:
“Bapa, aku sujud menyembah-Mu karena keadilan dan kesetiaan-Mu. Terima kasih, Engkau telah menerima pengorbanan Kristus sebagai penggantiku. Ajarku hidup teguh dalam pembenaran-Mu, sampai kelak di Yerusalem Baru aku bersaksi tentang kesetiaan-Mu. Amin.”