TEXT LINK

No. 516 : Hiburan dalam Pencobaan - Bersandar Tuhan (Louisa M. R. Stead)



  • Lead Sheets:Guitar · Piano
  • Category:Experience of Christ
  • Subcategory:Trusting Him
  • Lyrics:Louisa M. R. Stead (circa 1850-1917)
  • Music:William James Kirkpatrick (1838-1921)
  • Time: 4/4
  • Key: G Major
  • Meter: 8.7.8.7.D.
  • Hymn Code:321761651353212

  • Lirik
    1. Sandar Yesus, mesra, nyaman, pegang teguh firman-Nya;
        Asal Tuhan beri janji, 'ngaso, janganlah sangsi.

        Koor: Yesus, Yesus, setia janji, ku alami sendiri.
        Yesus, Yesus, mustikaku, Allah takkanlah k'liru.

    2. Sandar Yesus, mesra, nyaman, alami kuasa darah;
        Iman sederhana saja, semua sakit sirnalah.

    3. Sandar Yesus, mesra, nyaman, dosa, diri, terhempas;
        Dari-Nya ku t'rima kurnia: hayat, girang, perhentian.

    4. Ku bersandar pada Yesus, Penebus, Mustikaku!
        Dengan Kau ku tak terpisah, sampai s'lama-lamanya.


    Efesus 1:12 
    supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan
    pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

    Efesus 1:13  
    Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar
    firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-
    di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
    dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.


    Other Languages
    Source: http://www.hymnal.net/hymn.php/h/568#ixzz1woHgb2D6

    Kidung ini mengatakan bahwa kaum beriman harus belajar melatih kepercayaan yang kuat di dalam pemeliharaan Allah selama hidupnya. Ketika mereka putus asa dengan berbagai keraguan yang datang, yang harus mereka lakukan adalah percaya Yesus dan menjadikannya teladan dalam hidup mereka. Kita tidak akan ragu-ragu dalam gelap, jika kita sungguh-sungguh telah belajar untuk percaya kepada terang.

    Kidung ini ditulis oleh seorang saudari yang luar biasa, Louisa M. R. Stead, ketika dia menghadapi masa-masa berduka menyangkut kematian suaminya. Louisa Stead lahir pada tahun 1850 di Dover, England. Sebagai orang muda dia merasakan panggilan Tuhan di atas hidupnya untuk pelayanan misionarisnya. Dia tiba di Amerika pada tahun 1871 dan tinggal untuk waktu yang lama di Cincinnati, Ohio.

    Pada tahun 1875, Louisa menikah dengan Saudara Stead, dan melahirkan seorang anak perempuan, bernama Lily. Ketika anaknya berusia empat tahun, dia sekeluarga memutuskan untuk pergi ke pantai di Long Island Sound, New York. Ketika mereka sedang makan, tiba-tiba mereka mendengar teriakan meminta tolong dari seorang anak laki-laki yang sedang tenggelam di laut. Tuan Stead segera masuk ke dalam air menolong anak laki-laki itu. Namun anak laki-laki yang sedang berjuang untuk tidak tenggelam itu, tanpa sengaja mendorongnya dan mereka tenggelam bersama. Melihat hal itu dia bertanya kepada Tuhan dalam hatinya “Kenapa?” dan kemudian kata-kata ini timbul dari dalam hatinya: “Sandar Yesus, mesra, nyaman, pegang teguh firman-Nya; Asal Tuhan beri janji, ‘ngaso, janganlah sangsi.”

    Beberapa waktu kemudian, Saudari Stead dan anak perempuannya pergi ke Afrika Selatan dimana Louisa bekerja dengan rajin sebagai misionaris di Cape Colony selama lima belas tahun berikutnya. Disini dia menikah dengan Robert Wodehouse, yang berasal dari Afrika Selatan. Pada tahun 1895 dimana Mr. Wodehouse menjadi pastor di sebuah gereja metodis lokal, kesehatan Louisa memburuk dan membuat keluarganya perlu kembali ke Amerika untuk penyembuhannya. Tahun 1900, kesehatan Louisa membaik dan memungkinkan keluarganya untuk kembali ke misionaris Metodis di Umtali, Rhodesia Selatan. Melalui peristiwa ini Louisa mengatakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan ini hanya perlu dengan sederhana percaya dan bersandar, Tuhan adalah kecukupan kita.

    Setelah sepuluh tahun melayani, kesehatannya yang memburuk memaksanya untuk berhenti melayani. Anak perempuannya, Lily melanjutkan pelayanannya di Rhodesia Selatan. Setelah beberapa tahun dari sakitnya yang berkepanjangan, Louisa Stead meninggal pada 18 Januari 1917 di rumahnya di Penkridge.

    “Supaya kamu, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”
    (Efesus 1:12-13)