TEXT LINK

No. 014 : Menyembah Bapa - Kesetiaan-Nya (Witness Lee)



Lirik:
1. Bapa Kau betapa setia, patut diandalkan!
    Alam s'mesta persaksikan kesetiaan-Mu.

    Koor: Setia-Mu teguh, kukuh, kami menyembah-Mu!
    Hari-hari t'rus menerus, s'lamanya bagiku.

2. Padamu tiada bayangan atau perubahan;
    Dulu, kini, hingga kekal, Kau tetap tak ubah.

3. Firman-Mu s'perti diri-Mu, tak mungkin berlalu;
    Walau langit, bumi lalu, tetaplah Firman-Mu.

4. Atas kurnia dan panggilan, Kau tak pernah sesal;
    Kasih kurnia dan rahmat-Mu, teguh p'ri nama-Mu.

5. Firman-Mu tambah setia-Mu, jadi jaminanku;
    Terhadap ke'slamatan-Mu, ku yakin, tak ragu.

6. Bila aku tak setia, Kau tetap setia;
    Kau tak dapat sangkal diri, firman-Mu g'nap pasti.

7. Janji kurnia-Mu padaku, Kau genapkan tentu;
    Kini nikmati setia-Mu dan kemanisan-Mu.

8. P'langi lingkungi takhta-Mu, nyatakan setia-Mu;
    Pula dasar kota Kudus, saksikan setia-Mu.

Link

Category:Worship of the Father
Subcategory:His Faithfulness
Music:Samuel Augustus Ward (1847-1903)
Time: 4/4
Key: Bb Major
Meter: 8.6.8.6.D.
Hymn Code:55335522345675

🌿 Kidung & Ayat Pendukung

Bait 1

“Bapa Kau betapa setia, patut diandalkan!
Alam s'mesta persaksikan kesetiaan-Mu.”

📖 Ratapan 3:22-23
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"

📖 Mazmur 36:6
"Ya TUHAN, kasih setia-Mu sampai ke langit, kesetiaan-Mu sampai ke awan."


Bait 2

“Padamu tiada bayangan atau perubahan;
Dulu, kini, hingga kekal, Kau tetap tak ubah.”

📖 Yakobus 1:17
"...pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran."

📖 Ibrani 13:8
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."


Bait 3

“Firman-Mu s'perti diri-Mu, tak mungkin berlalu;
Walau langit, bumi lalu, tetaplah Firman-Mu.”

📖 Yesaya 40:8
"Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

📖 Matius 24:35
"Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."


Bait 4

“Atas kurnia dan panggilan, Kau tak pernah sesal;
Kasih kurnia dan rahmat-Mu, teguh p'ri nama-Mu.”

📖 Roma 11:29
"Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya."

📖 Mazmur 89:34
"Tidak akan Kucemarkan perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuhapuskan."


Bait 5

“Firman-Mu tambah setia-Mu, jadi jaminanku;
Terhadap ke'slamatan-Mu, ku yakin, tak ragu.”

📖 Mazmur 119:160
"Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya."

📖 Ibrani 10:23
"Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia."


Bait 6

“Bila aku tak setia, Kau tetap setia;
Kau tak dapat sangkal diri, firman-Mu g'nap pasti.”

📖 2 Timotius 2:13
"Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."


Bait 7

“Janji kurnia-Mu padaku, Kau genapkan tentu;
Kini nikmati setia-Mu dan kemanisan-Mu.”

📖 Yosua 21:45
"Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi."

📖 Ibrani 6:12
"...supaya kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah."


Bait 8

“P'langi lingkungi takhta-Mu, nyatakan setia-Mu;
Pula dasar kota Kudus, saksikan setia-Mu.”

📖 Wahyu 4:3
"Dan Dia yang duduk di atasnya nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya."

📖 Wahyu 21:14
"Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama dari kedua belas rasul Anak Domba itu."


Renungan

Kidung ini menegaskan satu kebenaran agung: Allah itu setia dan kesetiaan-Nya tidak pernah berubah.

  • Alam semesta, pelangi, dan dasar kota kudus menjadi saksi bahwa janji Allah kekal dan pasti.

  • Kasih karunia dan panggilan-Nya tidak pernah gagal; Ia tidak menyesali apa yang telah Ia tetapkan.

  • Firman-Nya teguh dan menjadi dasar bagi iman kita, bahkan ketika dunia berubah dan kita sendiri tidak setia.

Inilah penghiburan besar bagi orang percaya: keselamatan kita bukan bergantung pada konsistensi kita, melainkan pada kesetiaan Allah. Karena itu, kita bisa menyembah, bersandar, dan hidup dalam pengharapan yang pasti.

📖 “Setia-Mu teguh, kukuh, kami menyembah-Mu!”


🙏 Doa singkat:
“Tuhan, terima kasih karena Engkau setia. Walau aku sering goyah, kasih dan janji-Mu tak pernah berubah. Ajari aku untuk tetap percaya dan bersandar pada kesetiaan-Mu sampai akhir. Amin.”