- Lead Sheets:
Guitar · Piano - Category:Hope of Glory
- Subcategory:Longing and Praying
- Music:Irish traditional melody
- Time: 4/2
- Key: C Major
- Meter: 11.10.11.10.11.10.11.12.
- Hymn Code:712323653216
Links
Source: http://www.hymnal.net/hymn.php/h/958#ixzz1syRiRYfuLirik:
1. Sejak kita berpisah di Baitani,
hati hampa, tiada yang mengisi;
Petik gitar, ku ingin hibur diri,
tiada Kau di sisi, hati pedih.
Malam sunyi, ku termenung sendiri,
meski tiada rumit, hati menangis.
Oh, Kekasih, berapa lama lagi?
Bilakah janji-Mu akan terbukti?
2. Ingat malaf, ku lupa rumah dunia,
nampak salib, gemarku pun hilang,
Yang ku harap hanya Kau seg'ra datang,
yang ku rindu Kekasihku b'laka.
Tanpa Engkau, kesenangan pun hambar,
kidung merdu bahkan membuat duka.
Kau tak hadir, hatiku taklah puas, Tuhan,
mari datang! Jangan Kau tunda.
3. Meski penyertaan-Mu ku nikmati,
tapi tetaplah kurang di hati;
Terang dan sayang s'lalu Kau cukupi,
tapi rasa tak puas itu masih!
Dalam damai, hati bahkan kian sepi,
waktu senang, keluh kesah tak henti,
Semua sedia, tetap kosong di hati,
kar'na wajah-Mu belum ku nikmati.
4. Pelancong idamkan kampung halaman!
Tawanan rindukan tanah airnya!
Kekasih terpisah, hati tak karuan,
anak berjauhan, rindu 'kan rumah.
Tapi rinduku pada-Mu, ya, Tuhan,
melebihi keadaan mereka;
Kini wajah-Mu b'lum dapat ku pandang,
haruskah ku tunggu sambil k'luh kesah?
5. Tuhan, lupakah Kau akan janji-Mu,
Kau 'kan balik, menjemputku pulang?
Hari lepas hari, tahun pun lewat,
ku menunggu, Kau tak kunjung datang.
Tuhan, ingatlah, lelah ku menunggu,
tapi kaki-Mu b'lum juga melangakah!
B'rapa lama aku harus menunggu,
janji-Mu genap, aku pun terangkat?
6. Matahari terbit, 'benam, berulang,
kaum saleh pun bernasib demikian,
Satu demi satu semuanya lewat, tunggu,
tunggu, kapankah Kau datang?
O, Tuhan-ku, mengapa Kau tetap diam?
Langit tertutup, bayang-Mu tak nampak;
Kami tunggu, tunggu, tunggu 'tiasa,
kami tunggu, masa b'lum cukup lama?
7. Bila ingat lama nian ku menunggu,
Tak tertahan, air mata tercucur,
Kabulkan doaku s'karang, ya Tuhan,
datanglah sg'ra, ajak aku pulang.
Mari Tuhan, gereja-Mu berseru!
Mari Tuhan, kaum saleh pun mendesak!
Dengar, suara hamba-Mu kian menderu:
Tuhan! Mari datang! Jangan Kau tunda!
hati hampa, tiada yang mengisi;
Petik gitar, ku ingin hibur diri,
tiada Kau di sisi, hati pedih.
Malam sunyi, ku termenung sendiri,
meski tiada rumit, hati menangis.
Oh, Kekasih, berapa lama lagi?
Bilakah janji-Mu akan terbukti?
2. Ingat malaf, ku lupa rumah dunia,
nampak salib, gemarku pun hilang,
Yang ku harap hanya Kau seg'ra datang,
yang ku rindu Kekasihku b'laka.
Tanpa Engkau, kesenangan pun hambar,
kidung merdu bahkan membuat duka.
Kau tak hadir, hatiku taklah puas, Tuhan,
mari datang! Jangan Kau tunda.
3. Meski penyertaan-Mu ku nikmati,
tapi tetaplah kurang di hati;
Terang dan sayang s'lalu Kau cukupi,
tapi rasa tak puas itu masih!
Dalam damai, hati bahkan kian sepi,
waktu senang, keluh kesah tak henti,
Semua sedia, tetap kosong di hati,
kar'na wajah-Mu belum ku nikmati.
4. Pelancong idamkan kampung halaman!
Tawanan rindukan tanah airnya!
Kekasih terpisah, hati tak karuan,
anak berjauhan, rindu 'kan rumah.
Tapi rinduku pada-Mu, ya, Tuhan,
melebihi keadaan mereka;
Kini wajah-Mu b'lum dapat ku pandang,
haruskah ku tunggu sambil k'luh kesah?
5. Tuhan, lupakah Kau akan janji-Mu,
Kau 'kan balik, menjemputku pulang?
Hari lepas hari, tahun pun lewat,
ku menunggu, Kau tak kunjung datang.
Tuhan, ingatlah, lelah ku menunggu,
tapi kaki-Mu b'lum juga melangakah!
B'rapa lama aku harus menunggu,
janji-Mu genap, aku pun terangkat?
6. Matahari terbit, 'benam, berulang,
kaum saleh pun bernasib demikian,
Satu demi satu semuanya lewat, tunggu,
tunggu, kapankah Kau datang?
O, Tuhan-ku, mengapa Kau tetap diam?
Langit tertutup, bayang-Mu tak nampak;
Kami tunggu, tunggu, tunggu 'tiasa,
kami tunggu, masa b'lum cukup lama?
7. Bila ingat lama nian ku menunggu,
Tak tertahan, air mata tercucur,
Kabulkan doaku s'karang, ya Tuhan,
datanglah sg'ra, ajak aku pulang.
Mari Tuhan, gereja-Mu berseru!
Mari Tuhan, kaum saleh pun mendesak!
Dengar, suara hamba-Mu kian menderu:
Tuhan! Mari datang! Jangan Kau tunda!