1. Wahyu pasal dua dan tiga, menampakkan asli g'reja.
Mengajar aku dan Anda, dalam pu-li'an, jangan lengah.
2. M'reka perlu b'ri telinga, kita lebih harus cermat.
Murad Tuhan memp'ringatkan, agar g'reja kudus, mu-lia.
3. Di Efesus, Dia mencela,"Kasih s'mula telah hilang.
Rajin kerja, lupa Tuhan; lekas tobat, p'ri semula."
4. Berpalinglah, 'hadap Tuhan, kasih la-in boleh tia-da.
Mari kita dengarkan Dia; jangan hilang Sang Mustika.
5. Pada Smirna yang mend'rita,"Kau teruji, tia-da jera.
Se-ti-a-mu sampai ajal, rela korban jiwa raga."
6. Se-tia hingga lahir lenyap, jangan tengok su-a-sa-na.
Tentu ada maksud Tuhan, yang menguji cinta kita.
7. Di Pergamus, lebih parah, kawin ba-ur dengan du-nia.
Si Antipas, martir se-tia, hanya di-a b'rani 'nentang.
8. Wajib kita gentar 'tia-sa, jangan zina dengan du-nia.
Firman Tuhan tolong kita, asal amin terhadap-Nya.
9. Ti-a-ti-ra menyusulnya, dari la-in ku-a-sa-nya.
Tepung, ragi, bercampuran, sundal, satwa, gabung ju-a.
10. Yang tak murni, sorotilah; imitasi, Tuhan bongkar!
Ba-ik, jelek, lontar se-mua, hingga Dikau p'roleh mutlak.
11. Dari Sardis, nampak jelas, hayat saja, itu jalan.
'Ngaku hidup, namun tidak, wahai Sardis, perlu tobat.
12. Tuhan pimpin jamah hayat, menang atas ke-ma-ti-an.
Campak latar beragama, penuh hayat, Dikau pu-as.
13. Fi-la-del-fia menyatakan: Pelihara yang t'lah ada.
Nama, firman, saling cinta, gereja nan Tuhan sayang.
14. Umat Allah esa mutlak, demi hayat be-rea-li-tas.
Pegang m'lulu diri Tuhan, laksanakan murad Allah.
15. Hai, Lao-di-kia, perhatikan, merosotnya disebabkan.
'Ngaku diri sudah kaya, tia-da tahu, Tuhan di luar.
16. Jangan lagi su-am-su-am, Roh berkobar, ikut 'tia-sa.
Masuk hayat de-ngan limpah, diperkenan pesta s'rempak.
17. Mohon Tuhan beri terang, tempuhan-Mu aku damba.
Usap mata, agar nampak, pe-mu-li'an-Mu 'capai seg'ra.