TEXT LINK

S125 : Kristus adalah Benih Hayat


1. Tuhan benih hayat tertabur dalam hatiku.
    Dia bertunas, tumbuh besar jadi p'ra-wak-an-Nya.
    Dia perlu air hidup, tak perlu cara, aturan,
    hayat yang amuhit membu-at-nya tumbuh besar.
    Benih hayat a-ja-ib, yakni Yesus Tuhan,
    Dia tertabur dalamku, tumbuh besar dan matang.

2. Kita butir gandum bukan sema-u sendiri,
    se-mua butir gandum 'kan digiling sampai halus.
    Gandum jadi tepung halus, bahkan satu roti,
    se-mua orang saleh ba-ur jadi satu Tubuh.
    Kita perlu digiling hingga hilang ego,
    butir gandum digiling, satu Tubuh terbentuk.

3. Benih t'lah tertanam, gandum tumbuh besar matang,
    kita ladang Allah, tumbuh dalam ke-esa-an.
    Se-mua pertumbuhan untuk membangun gereja,
    Allah insan bersemayam tak lagi kelana.
    Hayat untuk bangunan, Allah insan lega,
    di sini Dia dan umat rukun tinggal bersama.

4. Bangunan-Nya tergantung emas, perak, permata,
    untuk pengubahan, tepung halus perlu d'rita.
    Gandum tak dapat berhenti pada pu-as diri,
    harus berubah jadi emas, perak, permata.
    Tepung perlu di-o-lah, jadilah permata,
    untuk bangun bersama, tercapailah murad-Nya.

5. Hayat b'rubah, matang menghasilkan muti-ara,
    sederhana, mustika, almuhit, pula mahal.
    Tuhan mu-lia bangkit dari mati, lewat d'rita,
    akhirnya dapat g'reja - kepu-asan hati-Nya.
    Muti-ara, gemar-Nya, mempelai, 'kenan-Nya,
    pasangan terkasih-Nya, tulus, murni, mustika.

6. Moga Tuhan jaga aku miskin di dalam roh,
    agar jadi tanah ba-ik, benih tumbuh, limpah.
    Capai sasaran, pembangunan, pu-as hati-Nya,
    dapat mustika tak ternilai, yakni mempelai.
    Tuhan kosongkan rohku, tulus, murni suci,
    hayat matang menjadi memp'lai p'rem-puan terkasih.