Links
Lirik
Ragukah atas kasih-Nya yang pimpin s'panjang usia?
Damai surga, hayat kudus, demi iman ku dapat;
Tiap p'ristiwa ku yakin, Dia atur yang terbaik;
Tiap p'ristiswa ku yakin, Dia atur yang terbaik.
2. S'panjang jalan Tuhan pimpin, dorong, tunjang langkahku;
Suplai hayat limpah sungguh, bantuan tiap waktu;
Walau aku sering goyah, jiwa rasa dahaga,
Batu karang t'lah terbelah, suplaikan air hayat,
Batu karang t'lah terbelah, suplaikan air hayat.
3. S'panjang jalan Tuhan pimpin, kasih-Nya sangat limpah;
Istirahat, Dia janji, dalam ribaan Bapa.
Mengenakan tubuh mulia, masuk ke dalam terang,
S'lamanya ku 'kan menyanyi, "S'panjang jalan Dia pimpin,
"S'lamanya ku 'kan menyanyi, "S'panjang jalan Dia pimpin."
Mazmur 37:23
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang
hidupnya berkenan kepada-Nya;
Sejarah
Kidung ini adalah ekspresi syukur pada Tuhan setelah sebuah jawaban doa. Suatu hari Fanny Crosby perlu uang $5. Dia biasa berdoa tentang hal ini. Tidak lama kemudian seorang asing muncul di depan pintunya dengan jumlah uang yang tepat. “Saya merasa sangat indah jalan Tuhan memimpin saya.” Dari kesaksiannya ini, pengalaman penulis terhadap Tuhan sangatlah riil, sehingga penulis pun bisa menuangkan pengalamannya dalam sebuah kidung.
Mazmur 37:23 mengatakan “ TUHAN
menetapkan langkah=-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;” “Kunci
agar Tuhan selalu memimpin jalan kita adalah dengan cara kita selalu berada
dalam perkenan Tuhan. Penyair mengatakan dalam bait pertamanya bahwa selama
kita berada dalam perkenan Tuhan, Tuhan akan memimpin sepanjang jalan kita
bahkan tak dapat diragukan lagi Dia akan pimpin sepanjang usia kita (Keluaran
23:20, 32:34). Memang tidak pernah Allah menjanjikan sepanjang usia kita selalu
lancar akan tetapi asal kita senantiasa bersandar Dia, dia pasti atur yang terbaik
dalam hidup kita. Allah kita adalah Allah yang berencana atas hidup kita,
segala sesuatu diatur-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28).
Pimpinan Tuhan membawa kita juga
bisa menikmati berkat rohani. Bait kedua mulai membicarakan mengenai suplai
hayat limpah yang dapat membantu kita setiap hari. Pengalaman penulis kidung
ini mirip dengan apa yang dialami oleh Paulus. Dalam kondisi yang menderita
dalam penjara Paulus adalah orang yang bersandar Tuhan dan memperhidupkan Tuhan
sehingga di amendapatkan suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus (Filipi
1:19). Jika setiap hari hidup kristiani kita adalah hidup yang menikmati suplai
air hayat maka di dalam kita pastilah akan ada perhentian yang Dia janjikan
(Ibrani 4:9). Bahkan kelak kita akan mengenakan tubuh mulia melalui Kristus
tergarap ke dalam diri kita, sehingga kita bisa diubah secara metabokis, dan
akhirnya dapat diserupakan dengan gambar-Nya, gambar Putra Allah (Roma 8:29).
Fanny Jane Crosby lahir di Southeast, New York tahun 1823.
Dia buta karena penanganan medis yang tidak tepat pada usia 6 minggu. Sepanjang
hidupnya dia bergabung dengan St John's Methodist Episcopal Church di New York
City.Dia lulus dari New York School for the Blind dan menjadi guru disana. Tahun 1858 dia menikah dengan Alexander van Alstyne, seorang
guru musikdi sekolah itu yang juga buta. Dia mulai menulis lagu rohani
pada awal usia 40 nya. Fanny Crosby selalu berlutut dan berdoa meminta
pimpinan ilahi sebelum menulis puisi untuk dibuat kidung.