TEXT LINK

No. 298 : Damba - Maju dalam Tuhan (Johann C. Lavater)



  • Lead Sheets:Guitar · Piano
  • Category:Longings
  • Subcategory:For Growth in Christ
  • Lyrics:Johann C. Lavater
  • Music:Old English Air
  • Time: 6/4
  • Key: Eb Major
  • Meter: 8.6.8.6.D.
  • Hymn Code:33344543234514321

  • Lirik:

    1. Tumbuh dalamku, ya, Tuhan, yang lain ku tak harap!
        Biar pada-Mu lebih dekat, bebas dari dosa.

        Koor: Naungilah d'ngan t'naga-Mu, biar ku jadi teguh;
        Sinar-Mu t'rangi jalanku, hayat-Mu telan maut.

    2. Waktu sinar-Mu memancar, angan jahat hilang;
        Biar ku sadar, aku papa, Kau kaya berlimpah.

    3. Biar ku pandang Tuhan mulia, kudus tak tercela;
        Dalam senang atau susah, hidup-Mu ku taulad.
        
    4. Moga girang surga m'limpah, hingga ku jadi kuat;
        Moga kasih-Mu membara, hingga ku bergairah.

    5. Biar egoku makin susut, hanya Kau tujuanku;
        Biarlah ku demi kurnia-Mu, berhampir pada-Mu.

    Keterangan:

    Johann Caspar Lavater, seorang penulis di Swiss, pendeta Protestan dan seorang fisiognomis (ahli wajah), gerakan antirasional, agamawan dan sastrawan. Lavater juga menjabat sebagai pendeta Gereja Santo Petrus di Zurich. Pada tahun 1799, dia dideportasi ke Basel untuk sementara waktu karena protesnya terhadap kekerasan pejabat pemerintah Perancis dan kemudian meninggal akibat luka-lukanya.

    Semasa hidupnya, dia menulis kidung ini, Kidung ini menceritakan bahwa kita sebagai umat ALlah adalah seperti tanaman dan Kristus adalah tanah yang baik (Yeremia 2:21, 1 Korintus 3:6). Didalam diri-Nya sendiri, Kristus tidak perlu bertumbuh, karena Dia adalah Allah. Tapi di dalam kita, Kristud perlu bertumbuh. Karena itu di baris pertama kidung ini, penulis berdoa dan memohon kepada Tuhan, "Tumbuh dalamku, ya Tuhan, yang lain ku tak harap!". Penulis sangat mengenal Alkitab, bahwa hanya Allahlah yang memberikan pertumbuhan. Untuk bertumbuh, kita perlu berakar di dalam Dia, tanah yang baik ini (Kolose 2:7). Tanah yang baik ini, penuh dengan kekayaan-kekayaan, unsur dan substansi yang dengannya kita dapat bertumbuh (Ulangan 8:7-10). Berakar adalah perkara menyesap, berkontak dengan Tuhan. Semakin menyesap, semakin Kristus bertumbuh. Semakin menyesap, semakin rupa Kristus itu terbentuk (Galatia 4:19; Kolose 2:6).

    Dalam kidung ini pula, penulis menyadari bahwa untuk membiarkan Kristus itu bertumbuh di dalamnya tidaklah mudah. Dia menyadari masih ada tubuh daging (Roma 7:24), masih hidup dalam dnia (1 Yohanes 3:13) dan ego (Roma 7:23). Karena itu penulis memohon pada Tuhan agar Tuhan menaungi dirinya dengan tenaga yang daripada Tuhan (2 Korintus 12:9) dan dia juga memohon sinar Tuhan menerangi dan menjaga dirinya dari setiap perasaan maut. Terang Tuhan membawa hayat dan menelan maut (Lukas 1:78; Maleakhi 4:2). Biarlah setiap perkataan dari kidung ini menjadi doa dan permohonan kita. Kidung ini menunjukkan kesatuan kita dengan Kristus di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, Pada bait yang pertama dikatakan bahwa ketika Kristus mati, maka kitapun turut mati dan ketika Kristus bangkit, maka kita pun turut dihidupkan bersama dengan Dia (Roma 6:8).

    Karena kita dan Kristus telah mengalami kesatuan di dalam kematian dan kebangkitan, maka kita bukanlah milik kita lagi. Kita adalah milik Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita dan bersama-sama dengan kita (1 Korintus 3:23). Ketika kita turut dibangkitkan bersama dengan Kristus, maka kita juga telah menerima Kristus yang bangkit ini ke dalam kita dan hidup di dalam kita (Galatia 2:20) yang membuat kita tidak lagi hidup menurut diri kita sendiri tetapi hidup kita adalah hidup di dalam Kristus yang telah memberikan diri-Nya untuk kita.

    Bait ketiga sampai bait keempat dari kidung ini menyatakan bermacam-macam permasalahan manusia. Namun kuasa kebangkitan yang ada di dalam diri kita ini mampu mengalahkan kematian.


    Other Languages

    Source: http://www.hymnal.net/hymn.php/h/395#ixzz1wXclXtBS