K127 Memuji Tuhan - Kasih-Nya, 🎵 Kunci F 4/4
Pengarang: Lie Yuan Ru, yang adalah sekerja dari Sdr. Witness Lee. Kidung ini memuji kasih Tuhan dalam setiap tahap di dalam proses yang telah Yesus lalui. Bait pertama menunjukkan kasih-Nya dalam tahap inkarnasi dan kehidupan insani-Nya sebagai Raja mulia. Menurut kekayaan kemuliaan-Nya, kasih-Nya berlimpah (Ef. 3:16-17). Kasih Raja mulia ini terekspresi ketika Dia “meluaskan Injil, memberitakan kabar suka. Karena kasih yang berlimpah, Dia rela terhina, sengsara, melawat orang lain hingga melupakan diri-Nya. Bait kedua menunjukkan kasih-Nya dalam tahap penderitaan menjelang dan ketika penyaliban-Nya sebagai Raja selamat. Demi menyelamatkan manusia, kasih-Nya amat dalam. Dalam terjemahan yang lain, kata “dalam” ini dapat diartikan “jauh masuk ke bawah,” sesuai dengan kondisi-Nya di dalam kematian-Nya yang masuk amat dalam hingga mencapai alam maut (Kis. 2:24). Kasih Raja selamat ini terekspresi ketika Dia menyelamatkan dunia dengan sikap yang perkasa. Karena kasih yang dalam, Dia rela tetap taat pada Bapa, meski harus menyambut segala derita, perlawanan, cambuk, dan ludah, namun tetap tidak undur dari jalan menuju Golgota. Puji Tuhan! Kasih-Nya dalamlah! Bait ketiga menunjukkan kasih-Nya dalam tahap kematian dan kebangkitan-Nya sebagai Raja menang. Kasih Raja menang ini terekspresi ketika Dia mampu menggenapkan penebusan, memberikan Roh, mati namun bangkit bahkan naik ke surga menjadi persembahan yang wangi bagi Allah Bapa. Karena kasih yang tak batas, Dia tetap berdoa bagi manusia meski sedang tersalib (Luk. 23:34), bahkan menyatakan anugerah bagi penyamun yang disalib di sebelah-Nya agar beroleh selamat? Puji Tuhan! Kasih-Nya tak batas! Bait keempat menunjukkan kasih-Nya dalam tahap kenaikan-Nya, saat Dia berada di surga sebagai Raja damai. Sebagai realitas dari Melkisedek, raja Salem, kasih-Nya luar biasa. Kasih Raja damai ini terekspresi ketika Dia memberikan jaminan yang kekal atas kurnia-Nya yang tidak akan berubah meski serangan musuh seringkali membuat kaum saleh berubah. Karena kasih yang luar biasa, Dia rela menggantikan orang dosa, menyembuhkan yang terluka, menegur, mengajar, memberi bimbingan dengan mesra, dan memapah dengan lemah lembut. Puji Tuhan! Kasih-Nya luar biasa! Setelah menyadari bahwa kasih-Nya tidak berakhir bahkan ada dalam setiap tahap kehidupan-Nya, maka apakah respon kita? Hendaklah kita juga mengasihi Dia dengan segenap hati kita, jiwa kita, akal budi kita, bahkan kekuatan kita (Mrk. 12:30).
1. Yesusku Raja Mulia, kasih-Nya berlimpah!
Rela datang dunia, cari yang sesat;
Dalam malaf Ia lahir ke Mesir,
Ia 'ngungsi; ke Galilea, Ia balik d'rita susah.
Tiga puluh tiga ta'un terhina, sengsara;
Luaskan Injil, b'ritakan kabar suka;
Orang lain dilawat-Nya, diri-Nya terlupa;
Ajaib, indah, kasih-Nya tak terkata!
2. Yesusku Raja s'lamat, kasih-Nya dalamlah!
Di Getsemani kecap pahit getir;
Peluh menetes deras, taat pada Bapa;
S'lamatkan dunia, sikap-Nya perkasa.
Sambut segala d'rita, lawan, cambuk, ludah;
Takkan undur, ke Golgota menuju;
Terpaku pun tertusuk, air, darah tercucur,
Ajaib, indah, kasih-Nya tak terukur!
3. Yesusku Raja menang, kasih-Nya tak batas!
Terpancang pun doa-Nya mengandung sayang;
Penyamun b'roleh s'lamat, nyatalah kurnia-Nya;
Pikul dosa, dibuang Allah, kasi'anlah.
Hati-Nya hancur luluh, p'ri cuka empedu;
Tebusan g'nap, Roh terserah, Ia menang;
Mati, bangkit, naik surga, p'ri sembahan wangi;
Ajaib, indah, kasih-Nya tak terperi!
4. Yesusku Raja damai, kasih-Nya luar biasa!
Kar'na cinta, korban ganti nan dosa;
Sembuhkan nan terluka, 'nyatakan rahmat-Nya;
Tegur, 'ngajar, b'ri bimbingan yang mesra.
Musuh meski menyerang, tak ubah kurnia-Nya;
Dengan lemah lembut aku dipapah;
Terpandang Ia di surga, hati memuji sg'ra;
Ajaib, indah, kasih-Nya tak terduga!