TEXT LINK

No. 024 : Menyembah Bapa - Kasih-Nya (F. M Lehman)



Lirik

1. Kasih Allah tak terbilang oleh mulut maupun pena;
    lebih tinggi dari bintang, lebih dalam dari n'raka.
    Meski kami t'lah berdosa Dia b'ri Juru-s'lamat;
    kami tobat, Allah sambut, semua dosa hapus.

    Koor: Kasih Allah berlimpahlah, tak mungkin terukur!
    teguh s'lama sampai kekal, kami s'mua bersyukur.

2. Zaman demi zaman lewat, langit bumi pada ubah;
    Manusia tolak kasih-Nya, k'lak menyesal tiada guna.
    Kasih Allah tak berubah, tak mungkin terukur;
    Hutang dosa Dia lunaskan, kami s'mua bersyukur.

3. Meski lautan jadi tinta, cakrawala jadi kertas;
    hutan resam jadi pena, tiap orang jadi sastrawan.
    Bila tuliskan kasih-Nya, sampai habis semua;
    Tidak dapat menuliskan setitik kasih-Nya.

Link:

Category:Worship of the Father
Subcategory:His Love
Lyrics:Frederick Martin Lehman (1868-1953)
Music:Frederick Martin Lehman (1868-1953)
Time: 3/4
Key: C Major
Meter: Peculiar Meter.
Hymn Code:11235655355324323

Keterangan:

Kidung Injjil ini berakar pada sebuah puisi Yahudi, yang ditulis di jerman pada abad kesebelas. Frederick M. Lehman, seorang penulis lagu dan komposer abad dua puluh, menuliskan dalam sebuah pamphlet pada tahun 1948 dengan judul "Sejarah Lagu, Kasih allah".

Bait ketiga kidung itu berasal dari puisi Yahudi, ditulis dengan pensil di dinding kamar seorang pasien sakit jiwa, setelah sang pasien meninggal dan dibawa ke pemakamannya. Banyak yang berpendapat bahwa pasien sakit jiwa itulah yang menuliskannya ke dinding di saat-saat jiwanya sedang waras. Bait kunci dari kidung ini (bait ketiga) sebenarnya sudah ditulis hampir seribu tahun yang lalu oleh serang penulis lagu Yahudi, dan kemudian dicantumkan oleh F.M Lehman, seorang penulis non-Yahudi pada tahun 1917.

Kidung ini merupakan kidung penyembahan kepada Bapa karena kasih-Nya kepada kita. Sang penulis begitu luar biasa dalam memuji Allah. Hal tersebut dikarenakan memang Allah kita adalah Allah yang luar biasa. Manusia yang telah berdosa dan bahkan telah menjadi seteru-Nya pun masih dikasihi oleh-Nya (Luk. 5:32). Dia memberi keselamatan kepada setiap orang yang mau bertobat (Luk . 15:10, Rm. 3:25). Meskipun demikian masih banyak orang yang menolak kasih-Nya (Luk. 10:16, Ibr. 12:25). mereka masih mencari-cari hal selain Allah (Mat. 6:32). Oleh sebab itu kita perlutetap mengingat bahwa Allah adalah setia dan kasih-Nya tidak pernah berubah (2 Yoh. 1;2). Kasih Allah kepada kita sangatlah berlimpah; panjang; lebar, tinggi dan dalam bahkan tak mungkin terukur (Ef. 3:18).

Yeremia 31:3
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya:
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.